kucurahkan cinta yg mengalir
disela-sela jariku
kuaduk pelan dimulutku
tak henti kala ketiga kalinya kuresapi lembut
berkumur karnaNya
bersuci merengkuh nikmatNya
hirup nafasku
sucikan sebentuk dosa yg tlah lalu
embun
kubiaskan penuh syukur kewajahku
harap dijadikannya pelindung
kala terik meratapi penantianku di padang mahsyar
kala payung imanku, tak lebih tebal dari air mukaku
astaghfirullah!
kuniatkan penuh takzim
bismillah,
lengan ini pun kuusap kasar dan menghitam
mengalirinya disekitar urat-urat yg mulai padat
yg kelak menjadi saksi juang kita "ikhwah"
tapi, kuniatkan utk cinta karnaNya
embun
disebagian atas yg membekas inipun
kuguyurkan cinta tanpa paksa
mengairi tunas yg mulai rapuh
mengharapkan syafaat penuh asa yg temaniku lirih
embun
dedaunan yg tak pernah kuncup
menyapa embun yg membasahinya
riang
kini tengadahku terhenti
kala kutatap penuh sendu, kaki yg menghitam ini
bagaikan senja sore membiaskan hati
kuangkat rendah
kuusap linangan
sesenggukan kutarik manja jari-jari ini
kupanjangkan basah tanpa menyentuh sebagian kaki
di tiga kalinya kuakhiri
penuh cinta yg meredam
tak ingin kunampakkan walau sedikit
malu..
baru kini kunikmati bersuci sebab cinta karnaNya
diufuk timur yg hendak memerah
kala adzan baru henti menggema
shubuh ini takkan hilang dari ingatan..
yaa Rabb, kulangkahkan kaki menuju rumahMu
"meniti langkah ke baitullah"
bismillah
ikhwanJAYUS
disela-sela jariku
kuaduk pelan dimulutku
tak henti kala ketiga kalinya kuresapi lembut
berkumur karnaNya
bersuci merengkuh nikmatNya
hirup nafasku
sucikan sebentuk dosa yg tlah lalu
embun
kubiaskan penuh syukur kewajahku
harap dijadikannya pelindung
kala terik meratapi penantianku di padang mahsyar
kala payung imanku, tak lebih tebal dari air mukaku
astaghfirullah!
kuniatkan penuh takzim
bismillah,
lengan ini pun kuusap kasar dan menghitam
mengalirinya disekitar urat-urat yg mulai padat
yg kelak menjadi saksi juang kita "ikhwah"
tapi, kuniatkan utk cinta karnaNya
embun
disebagian atas yg membekas inipun
kuguyurkan cinta tanpa paksa
mengairi tunas yg mulai rapuh
mengharapkan syafaat penuh asa yg temaniku lirih
embun
dedaunan yg tak pernah kuncup
menyapa embun yg membasahinya
riang
kini tengadahku terhenti
kala kutatap penuh sendu, kaki yg menghitam ini
bagaikan senja sore membiaskan hati
kuangkat rendah
kuusap linangan
sesenggukan kutarik manja jari-jari ini
kupanjangkan basah tanpa menyentuh sebagian kaki
di tiga kalinya kuakhiri
penuh cinta yg meredam
tak ingin kunampakkan walau sedikit
malu..
baru kini kunikmati bersuci sebab cinta karnaNya
diufuk timur yg hendak memerah
kala adzan baru henti menggema
shubuh ini takkan hilang dari ingatan..
yaa Rabb, kulangkahkan kaki menuju rumahMu
"meniti langkah ke baitullah"
bismillah
ikhwanJAYUS
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Thaharah Dalam 2 Kulah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://theherijournals.blogspot.com/2013/01/thaharah-dalam-2-kulah.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - 5/03/2013
Belum ada komentar untuk "Thaharah Dalam 2 Kulah"
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini :)