Wahai Malam,..
kubaktikan diri bertaruh janji tuk menghamba padaMu,..
berlafadz bismillah,
pelanku menyesap dahaga sepanjang malam,..
Kusiramkan dahaga dalam buai keniscayaanNya,..
kututupi pelita, dan silaunya temaram..
kunanti fajar yang sebentar lagi tiba,..
Hingga fajar terkasih pun tiba,..
Dalam asa, kuuntai ikhlas dalam doa, tiada kuingini nikmat dunia beserta isinya, Sungguh..
tak kuingini nikmat terbaik dari dunia,
bila semua itu buatku melupakanNya,..
hanya harap dalam penantianku dapatkan ridhoNya,..
teduhkan jiwa, awali cintaku karna kisah yang lama buatku melupakanNya,..
Wahai Dhuha,..
Antarkan diriku kembali padaNya,..
tlah setapak berjalan,..
namun ribu, kulangkahi kilau anugerahNya,..
Terik menyengat,
dalam peluh yang banjir menggenangi lapar dahaga,..
tak urung niatku bersimpang,..
berkeluh qulub yang menggersang tiba-tiba,..
luluhkan asa,.. mega merona yang sebentar lagi gugur di rundung pelita,..
Asaku,..
Kutahankan lapar dahaga ini, demi titipan terindah dariMu,..
perjumpaanku denganMu,.. pertemuanku denganMu,..
dalam isak bertasbih,.. kurapalkan asmaMu,..
benar, "rindu hati ini tak tertahan"
kulewati masa, selayang senja terukir begitu manis,..
ingatanku tuk menahan nafsu,..
tak lebih dari melemahkan syahwatku,..
karna dinda terkasih belum mampu terpinang untukku,..
karna puasaku, Yaa Allah..
tuk membentengi Imanku,..
hanya mampu kuingat tuk melepas kemunduranku,..
TERUS MAJU dengan niat selalu padaMu,..
Sepoi terdengar lantang,.. Gema takbir tersempal tiada menisbikan "Allahu Akbar",..
Gema takbir bertalu,..
ingatku kisah tentang sahabatku kala senja itu,..
kisah tentang mereka yang berjuang dalam kesahajaan:
".................Mega berbinar. Langkah mereka terhuyung namun bergegap pasti. Dalam perjalanan menuju surau, mereka tak henti memandang bumi terpijak dan tetap menatap kebawah. Berpeluh ria dan senyum teruntai seakan menjadi ciri khas mereka. Ditemani serakan daun-daun kering dan rumput yang mulai menguning. Mereka berjalan dan tak henti langkah menapak hingga sampai pada tujuan. Itulah 'mereka'. Yang beberapa tahun ini menjadi kerabatku memintal ilmu. Sebagian dari orang-orang yang sebenarnya merasa letih dengan kehidupannya yang lalu. Segelintir dari orang-orang yang sesungguhnya mahasiswa, cendikia yang tak pernah puas belajar. Yang kehidupannya tak hanya tahu istilah kasur, dapur dan sumur. Tetapi para aktifis dakwah kampus. Yang dihadapkan akan dunia yg tak pernah mereka kenal sebelumnya. 1 alasan kata mereka.
"Kami bukan orang pintar tapi, kami ingin menjadi pintar, karna itu kami belajar untuk menjadi lebih baik."
Semakin mendekat, kujabat tangannya keras dan agak meremasnya. Kuingat hari ini hari kamis.^^
"Assalamualaikum akhi, gimana kabar antum?
"Walaikumsalam, wih, wih, salaman yaa salaman gak pake olahraga tangan"
"hehe"
Gema takbir mendenging penuh keindahan.
"Alhamdulillah"
Kami bergegas menyegerakan berbuka. Dan tak ada yang lebih nikmat selain menghabiskan roti dan tahu isi ini bersama-sama. Ta'jil berbuka yang lain daripada yang lain. Nuansa khusyuk menggigit makanan. Ditemani genangan termos es bocor yang sudah lama menjadi kawan pengantar minum. Senda gurai sesekali menemani kunyahan pertama dan kedua. Usai berbuka. Membersihkan mulut.
Kami pun membentuk shaf dalam barisan yang rapi. Sesekali sang Imam menepuk pundak makmumnya.
"Luruskan dan Rapatkan"........."
Hanya kisah ini yang mampu kukenang,..
Penantianku kawan,..
Dan asaku,..
tertahmid dalam putaran roda niatku,..
kadang lemah Imanku mengusung kemunduran,..
namun tertatih maju, kunikmati kemuliaan, harapku karna Allah mengangkatku bertahan..
Kusadari,..
Cintaku tak seberapa padaMu Yaa Rabb,..
malu ku mengakui bahwa setitik noda ini hanyalah debu yang tiada berharga dhadapanMu,..
namun cintaMu tak tanggung hibahkan kemuliaan, tinggikan derajatku,..
Kusadari,..
kesombongan tak pernah jauh, dan akrabi diri bahkan tak mau pergi,..
hingga merasa lebih tinggi dan butakan mata hati,.. bahwa Kau slalu disisi menatapku pasti,..
namun murah kasihMu tak pernah jauhkan cintaMu untukku,..
namun sejumput nikmat tak pernah Kau tarik untukku,..
kusadari, terlalu hina kumemanggilMu "Wahai Kekasih hatiku",..
dalam gelap yang menyesak,..
inginku luruskan niat, sebagaimana Imam meluruskan shafku,..
buliran intan ini kan menjadi kemilau di hati,..
semoga, niatku mengabdi karna cintaku hari ini,..
menjadi rantai yang terus terpilin esok hari,..
hari ini binarkan jiwa yang usang,..
menjadi mercusuar di hatiku yang tak pernah redup menuntun hatiku tuk kembali padaMu,..
biarlah kutahankan lapar-dahaga ini tuk mengingatMu,..
bahwa mudah Kau renggut nyawaku,..
namun cintaMu tak pernah padam semaikan Imanku,..
Yaa Rabb,.. izinkanku menatap mega-merah itu lain hari,..
Tak mampu diriku berjanji,
karna kusadari,..
Engkaulah Sang pemilik diri,..
BISMILLAH
selesai tanggal 4 januari 2009 pukul 21.03 WITA
"lintang itu terpahat indah di langit malam denpasar"^^
ikhwanJAYUS
kubaktikan diri bertaruh janji tuk menghamba padaMu,..
berlafadz bismillah,
pelanku menyesap dahaga sepanjang malam,..
Kusiramkan dahaga dalam buai keniscayaanNya,..
kututupi pelita, dan silaunya temaram..
kunanti fajar yang sebentar lagi tiba,..
Hingga fajar terkasih pun tiba,..
Dalam asa, kuuntai ikhlas dalam doa, tiada kuingini nikmat dunia beserta isinya, Sungguh..
tak kuingini nikmat terbaik dari dunia,
bila semua itu buatku melupakanNya,..
hanya harap dalam penantianku dapatkan ridhoNya,..
teduhkan jiwa, awali cintaku karna kisah yang lama buatku melupakanNya,..
Wahai Dhuha,..
Antarkan diriku kembali padaNya,..
tlah setapak berjalan,..
namun ribu, kulangkahi kilau anugerahNya,..
Terik menyengat,
dalam peluh yang banjir menggenangi lapar dahaga,..
tak urung niatku bersimpang,..
berkeluh qulub yang menggersang tiba-tiba,..
luluhkan asa,.. mega merona yang sebentar lagi gugur di rundung pelita,..
Asaku,..
Kutahankan lapar dahaga ini, demi titipan terindah dariMu,..
perjumpaanku denganMu,.. pertemuanku denganMu,..
dalam isak bertasbih,.. kurapalkan asmaMu,..
benar, "rindu hati ini tak tertahan"
kulewati masa, selayang senja terukir begitu manis,..
ingatanku tuk menahan nafsu,..
tak lebih dari melemahkan syahwatku,..
karna dinda terkasih belum mampu terpinang untukku,..
karna puasaku, Yaa Allah..
tuk membentengi Imanku,..
hanya mampu kuingat tuk melepas kemunduranku,..
TERUS MAJU dengan niat selalu padaMu,..
Sepoi terdengar lantang,.. Gema takbir tersempal tiada menisbikan "Allahu Akbar",..
Gema takbir bertalu,..
ingatku kisah tentang sahabatku kala senja itu,..
kisah tentang mereka yang berjuang dalam kesahajaan:
".................Mega berbinar. Langkah mereka terhuyung namun bergegap pasti. Dalam perjalanan menuju surau, mereka tak henti memandang bumi terpijak dan tetap menatap kebawah. Berpeluh ria dan senyum teruntai seakan menjadi ciri khas mereka. Ditemani serakan daun-daun kering dan rumput yang mulai menguning. Mereka berjalan dan tak henti langkah menapak hingga sampai pada tujuan. Itulah 'mereka'. Yang beberapa tahun ini menjadi kerabatku memintal ilmu. Sebagian dari orang-orang yang sebenarnya merasa letih dengan kehidupannya yang lalu. Segelintir dari orang-orang yang sesungguhnya mahasiswa, cendikia yang tak pernah puas belajar. Yang kehidupannya tak hanya tahu istilah kasur, dapur dan sumur. Tetapi para aktifis dakwah kampus. Yang dihadapkan akan dunia yg tak pernah mereka kenal sebelumnya. 1 alasan kata mereka.
"Kami bukan orang pintar tapi, kami ingin menjadi pintar, karna itu kami belajar untuk menjadi lebih baik."
Semakin mendekat, kujabat tangannya keras dan agak meremasnya. Kuingat hari ini hari kamis.^^
"Assalamualaikum akhi, gimana kabar antum?
"Walaikumsalam, wih, wih, salaman yaa salaman gak pake olahraga tangan"
"hehe"
Gema takbir mendenging penuh keindahan.
"Alhamdulillah"
Kami bergegas menyegerakan berbuka. Dan tak ada yang lebih nikmat selain menghabiskan roti dan tahu isi ini bersama-sama. Ta'jil berbuka yang lain daripada yang lain. Nuansa khusyuk menggigit makanan. Ditemani genangan termos es bocor yang sudah lama menjadi kawan pengantar minum. Senda gurai sesekali menemani kunyahan pertama dan kedua. Usai berbuka. Membersihkan mulut.
Kami pun membentuk shaf dalam barisan yang rapi. Sesekali sang Imam menepuk pundak makmumnya.
"Luruskan dan Rapatkan"........."
Hanya kisah ini yang mampu kukenang,..
Penantianku kawan,..
Dan asaku,..
tertahmid dalam putaran roda niatku,..
kadang lemah Imanku mengusung kemunduran,..
namun tertatih maju, kunikmati kemuliaan, harapku karna Allah mengangkatku bertahan..
Kusadari,..
Cintaku tak seberapa padaMu Yaa Rabb,..
malu ku mengakui bahwa setitik noda ini hanyalah debu yang tiada berharga dhadapanMu,..
namun cintaMu tak tanggung hibahkan kemuliaan, tinggikan derajatku,..
Kusadari,..
kesombongan tak pernah jauh, dan akrabi diri bahkan tak mau pergi,..
hingga merasa lebih tinggi dan butakan mata hati,.. bahwa Kau slalu disisi menatapku pasti,..
namun murah kasihMu tak pernah jauhkan cintaMu untukku,..
namun sejumput nikmat tak pernah Kau tarik untukku,..
kusadari, terlalu hina kumemanggilMu "Wahai Kekasih hatiku",..
dalam gelap yang menyesak,..
inginku luruskan niat, sebagaimana Imam meluruskan shafku,..
buliran intan ini kan menjadi kemilau di hati,..
semoga, niatku mengabdi karna cintaku hari ini,..
menjadi rantai yang terus terpilin esok hari,..
hari ini binarkan jiwa yang usang,..
menjadi mercusuar di hatiku yang tak pernah redup menuntun hatiku tuk kembali padaMu,..
biarlah kutahankan lapar-dahaga ini tuk mengingatMu,..
bahwa mudah Kau renggut nyawaku,..
namun cintaMu tak pernah padam semaikan Imanku,..
Yaa Rabb,.. izinkanku menatap mega-merah itu lain hari,..
Tak mampu diriku berjanji,
karna kusadari,..
Engkaulah Sang pemilik diri,..
BISMILLAH
selesai tanggal 4 januari 2009 pukul 21.03 WITA
"lintang itu terpahat indah di langit malam denpasar"^^
ikhwanJAYUS
Unknown