kadang kuberpikir,..
bila henti langkahku pasti, dakwah ini pun masih akan terus berjalan...
saat letihku menghujam, maka dakwah ini pun takkan tertatih karnanya...
kadang kuberpikir,..
adakah hilang salah satu dari mereka, membuat mereka sadar?
lalu ku beristighfar, masih ragu hati ini rupanya!...
dalam diam,..
tak sepatah katapun hendak terucap,..
baru ana ingat, ada ukhuwah yg indah..
masih lekat dalam benak, ada janji setia yg terucap..
takkan lupa,
pernah ana bersandar padaNya disepertiga malam yg akhir,..
tersedu karna lebam dunia yg tak henti meradang..
dikala sendiri datang, khilaf memuncak,..
tersadari Dirinya temani hati ini rapat..
teringat dalam peri,...
celoteh bersama saudara-saudaraku seperjuangan..
meredam hati yg meninggi saat bersama-sama membicarakan kelanjutan dakwah dan ummat..
ada mereka yg menjabatku hangat..
“wong masalah itu sengaja kita bikin akh, biar antum tambah mateng!”
Hanya tersenyum dan hendak terharu, meski dalam hati menangis sendu…
tak kutemui sebelumnya, cerita seindah jejak kisahku kini…
yg dulu tak jauh dari jalan syetan..
yg dulu hanya mengharap pada cinta, cinta, cinta dan cinta…
hingga lupa padaNya…
jika hati yg terluka, maka ukhuwah ini obatnya, yakinku tiada lain karna Allah,..
pun bila hati yg lupa, maka istighfar terperanjat..
“ishbir yaa akhi”
Kau tak menjalaninya sendirian,..
Ada ana, ada akhi…, akhi…, dan ikhwah yg lain
MengingatNya membuatku malu, sedang apa diriku kini,..
Tak jauh dari melupakan cintaNya..
Lewat saudara-saudaraku yg menarikku tegas..
Kala langkah ini tlah sampai pada batas perpisahanku..
“ingatlah kami akhi, ditanah juang yg tak pernah sepi ini”
“yg temani hari-hari kuliahmu dgn syuro’ dan jarkom, hingga sesekali nilaimu merosot”
“yg tak pernah tidur demi ummat yg kini berselisih jalan…. Tapi tegar kita jalani bersama”
“derai fitnah dan berjibaku dgn fikrah yg berseberangan”
“bahkan, tak ada keakuran dgn saudara kita yg tlah lalu”
“kini harapku maaf”
“kala tak cukup uang kita utk membayar makan”
“hari-hari bersedekah di mushalla kecil ini, cerita akhwat yg telat menjadi kisah manis saat membayar iqab dgn jajan yg ia bawa, dan kita habiskan bersama”
“ingatkah engkau saat kereta yg kita naiki sepulang dari bandung mogok akh?”
“dan kita hanya berenam”
“saat rihlah kita di bedugul, temani dingin yg tak pernah tuntas hingga shubuh”
“saat hariku mencemoohmu, dan tiada hari yg indah saat mengenang kau maafkanku”
“bila tiba waktu kumendekapmu hangat,"
"masihkan antum mau memanggil ana 'ayyuhal ikhwah'?”
Tak ingin kunampakkan rasa haru ini walau setitik,..
Tapi,
Mata ini pun melelehkan air mata tak berkesudahan..
Dengan hati yg lapang..
Tak ada sesal kujalani hari ini meski berat..
Tak ada sakit yg kuingat saat menjalani dakwah ini bersama..
Urungku menapaki langkah pulang,..
Langkahku tercipta tak untuk terhenti disini..
Langkahku ada utk terus menggeliat menebar ukhuwah..
“assalamualaikum, akhi, .. ana heri, saudara antum”
Dan akan terus seperti itu saudaraku!..
Hingga tiba kita tlah jauh menebar kebajikan ditanah rantau nanti,..
Kujabat tanganmu keras,..
“yaa akhina, ini ana”
“Tak ingatkah antum dgn cerita aisyah melawan ma’isyah”
“Yaa, kini aisyah dihati ana tlah ada,..”
“Bukan serupa ainul mardhiyah”
“Tak pula ana mampirkan antum utk menemuinya di baiti jannati sana..”
“Tapi nanti,..”
“Akan kita ceritakan bersama kisah juang kita kepada anak-anak kita…”
Bismillah,
Hai ikhwah,..
Kita memang tak dipertemukan oleh pertalian darah,..
Kita hanya pejuang..
Kita hanya mahasiswa..
Dan kitalah pewaris cita-cita para mujahid muda sebelumnya..
Saudaraku, sekali waktu, ceritakan padaku tentang kisah luar biasa itu…
Kelak,..
ana kan merindukannya..
selesai 13 November 2009 pukul 20.26 WITA malam hari, ditemani lagu-lagu diwarnet, malam hari didenpasar...ikhwanJAYUS
bila henti langkahku pasti, dakwah ini pun masih akan terus berjalan...
saat letihku menghujam, maka dakwah ini pun takkan tertatih karnanya...
kadang kuberpikir,..
adakah hilang salah satu dari mereka, membuat mereka sadar?
lalu ku beristighfar, masih ragu hati ini rupanya!...
dalam diam,..
tak sepatah katapun hendak terucap,..
baru ana ingat, ada ukhuwah yg indah..
masih lekat dalam benak, ada janji setia yg terucap..
takkan lupa,
pernah ana bersandar padaNya disepertiga malam yg akhir,..
tersedu karna lebam dunia yg tak henti meradang..
dikala sendiri datang, khilaf memuncak,..
tersadari Dirinya temani hati ini rapat..
teringat dalam peri,...
celoteh bersama saudara-saudaraku seperjuangan..
meredam hati yg meninggi saat bersama-sama membicarakan kelanjutan dakwah dan ummat..
ada mereka yg menjabatku hangat..
“wong masalah itu sengaja kita bikin akh, biar antum tambah mateng!”
Hanya tersenyum dan hendak terharu, meski dalam hati menangis sendu…
tak kutemui sebelumnya, cerita seindah jejak kisahku kini…
yg dulu tak jauh dari jalan syetan..
yg dulu hanya mengharap pada cinta, cinta, cinta dan cinta…
hingga lupa padaNya…
jika hati yg terluka, maka ukhuwah ini obatnya, yakinku tiada lain karna Allah,..
pun bila hati yg lupa, maka istighfar terperanjat..
“ishbir yaa akhi”
Kau tak menjalaninya sendirian,..
Ada ana, ada akhi…, akhi…, dan ikhwah yg lain
MengingatNya membuatku malu, sedang apa diriku kini,..
Tak jauh dari melupakan cintaNya..
Lewat saudara-saudaraku yg menarikku tegas..
Kala langkah ini tlah sampai pada batas perpisahanku..
“ingatlah kami akhi, ditanah juang yg tak pernah sepi ini”
“yg temani hari-hari kuliahmu dgn syuro’ dan jarkom, hingga sesekali nilaimu merosot”
“yg tak pernah tidur demi ummat yg kini berselisih jalan…. Tapi tegar kita jalani bersama”
“derai fitnah dan berjibaku dgn fikrah yg berseberangan”
“bahkan, tak ada keakuran dgn saudara kita yg tlah lalu”
“kini harapku maaf”
“kala tak cukup uang kita utk membayar makan”
“hari-hari bersedekah di mushalla kecil ini, cerita akhwat yg telat menjadi kisah manis saat membayar iqab dgn jajan yg ia bawa, dan kita habiskan bersama”
“ingatkah engkau saat kereta yg kita naiki sepulang dari bandung mogok akh?”
“dan kita hanya berenam”
“saat rihlah kita di bedugul, temani dingin yg tak pernah tuntas hingga shubuh”
“saat hariku mencemoohmu, dan tiada hari yg indah saat mengenang kau maafkanku”
“bila tiba waktu kumendekapmu hangat,"
"masihkan antum mau memanggil ana 'ayyuhal ikhwah'?”
Tak ingin kunampakkan rasa haru ini walau setitik,..
Tapi,
Mata ini pun melelehkan air mata tak berkesudahan..
Dengan hati yg lapang..
Tak ada sesal kujalani hari ini meski berat..
Tak ada sakit yg kuingat saat menjalani dakwah ini bersama..
Urungku menapaki langkah pulang,..
Langkahku tercipta tak untuk terhenti disini..
Langkahku ada utk terus menggeliat menebar ukhuwah..
“assalamualaikum, akhi, .. ana heri, saudara antum”
Dan akan terus seperti itu saudaraku!..
Hingga tiba kita tlah jauh menebar kebajikan ditanah rantau nanti,..
Kujabat tanganmu keras,..
“yaa akhina, ini ana”
“Tak ingatkah antum dgn cerita aisyah melawan ma’isyah”
“Yaa, kini aisyah dihati ana tlah ada,..”
“Bukan serupa ainul mardhiyah”
“Tak pula ana mampirkan antum utk menemuinya di baiti jannati sana..”
“Tapi nanti,..”
“Akan kita ceritakan bersama kisah juang kita kepada anak-anak kita…”
Bismillah,
Hai ikhwah,..
Kita memang tak dipertemukan oleh pertalian darah,..
Kita hanya pejuang..
Kita hanya mahasiswa..
Dan kitalah pewaris cita-cita para mujahid muda sebelumnya..
Saudaraku, sekali waktu, ceritakan padaku tentang kisah luar biasa itu…
Kelak,..
ana kan merindukannya..
selesai 13 November 2009 pukul 20.26 WITA malam hari, ditemani lagu-lagu diwarnet, malam hari didenpasar...ikhwanJAYUS
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Kisah yang Tlah Lalu. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://theherijournals.blogspot.com/2013/01/kisah-yang-tlah-lalu.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - 8/05/2013
Belum ada komentar untuk "Kisah yang Tlah Lalu"
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini :)